Inovasi Desain Fashion Generatif Berbasis AI untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM dan Mendukung Pencapaian Sustainable Development Goals

Medan, 27 September 2025 – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Prodi Sains Data berhasil mengembangkan inovasi di bidang fashion berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan pendekatan desain generatif. Inovasi ini diarahkan untuk membantu UMKM fashion di Medan agar semakin kompetitif di pasar nasional dan internasional, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek usaha inklusif, inovasi industri, serta konsumsi dan produksi berkelanjutan.

Inovasi ini diuji coba di lokasi Rumah Jahit Nila, Jln. Platina Gg. Tanjung, Lingkungan 4 Gg. Buntu No. 96, Titi Papan, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan. Google Maps Di sana, tim berkolaborasi dengan pelaku usaha jahit lokal untuk mengimplementasikan sistem desain generatif agar proses pembuatan pola dan motif pakaian menjadi lebih efisien dan kreatif.

Ketua tim, Muhammad Siddik Hasibuan, M.Kom, menjelaskan bahwa melalui AI, sistem ini dapat memproduksi variasi desain secara otomatis berdasarkan tren mode terkini dan preferensi konsumen, sekaligus mengoptimalkan penggunaan bahan sehingga limbah dapat diminimalisir. “Dengan metode ini, UMKM dapat menghadirkan produk fashion yang lebih variatif, hemat waktu, dan bernilai jual tinggi—tetapi tetap berbasis prinsip keberlanjutan,” ujar Fahri Akbar Zein, merupakan Mahasiswa Sains Data.

Inovasi ini relevan dengan beberapa tujuan SDGs, antara lain Tujuan 8 (Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi), Tujuan 9 (Industri, Inovasi & Infrastruktur), dan Tujuan 12 (Konsumsi & Produksi Berkelanjutan). Dengan digitalisasi di sektor kreatif, UMKM tidak hanya dapat beroperasi lebih modern, tetapi juga berkontribusi pada agenda pembangunan berkelanjutan.

Selain pengembangan teknologi, tim PKM juga berencana melakukan pendampingan intensif kepada pelaku usaha jahit di Medan agar mampu mengoperasikan sistem tersebut secara mandiri. Dengan demikian, dampak inovasi ini diharapkan tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar dirasakan di lapangan dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi, pendapatan, dan daya saing.

“Semoga inovasi ini bisa menjadi contoh nyata bahwa teknologi dan kreativitas dapat berjalan beriringan untuk membantu sektor industri kecil agar lebih maju dan berkelanjutan,” tambah Muhammad Siddik Hasibuan, M.Kom.