Dosen UIN Sumatera Utara Kembangkan Teknologi AR/VR untuk Pelestarian Batik Tulis sebagai Warisan Budaya Nasional

Medan – Dosen Program Studi Sains Data, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU), Muhammad Dedi Irawan, M.Kom dan Yusuf Ramadhan Nasution, M.Kom, berhasil mengembangkan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) untuk pelestarian Batik Tulis khas Melayu.

Penelitian ini termasuk dalam Kluster Penelitian Terapan Pengembangan Nasional yang didanai melalui BOPTN Tahun 2025, bekerja sama dengan UMKM Batik Prima Jaya di Kabupaten Batu Bara.

Melalui pendekatan Research and Development (R&D) dengan model Multimedia Development Life Cycle (MDLC), tim peneliti mengembangkan aplikasi interaktif lintas platform (mobile dan VR headset) yang memungkinkan pengguna mempelajari motif, filosofi, dan sejarah batik secara imersif.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa teknologi AR/VR meningkatkan minat generasi muda dalam mengenal budaya batik hingga 80% lebih tinggi dibandingkan metode pembelajaran konvensional. Selain berfungsi edukatif, aplikasi ini juga membantu promosi digital bagi pelaku UMKM batik, memperluas jangkauan pasar mereka ke ranah global.

“Melalui kolaborasi antara akademisi dan pelaku industri kreatif, teknologi digital dapat menjadi jembatan untuk menjaga sekaligus mempromosikan warisan budaya bangsa,” ujar salah satu peneliti.

Penelitian ini sejalan dengan komitmen UIN Sumatera Utara untuk menjadi pusat inovasi teknologi berbasis kearifan lokal, yang mendukung pendidikan berkualitas, pembangunan berkelanjutan, dan penguatan ekonomi kreatif daerah.

🎯 Dampak Penelitian terhadap Pembangunan Berkelanjutan dan Kinerja Pendidikan Tinggi

  • SDG 4 (Quality Education): menciptakan media pembelajaran digital berbasis budaya.
  • SDG 8 (Decent Work and Economic Growth): mendukung UMKM batik dan ekonomi kreatif digital.
  • SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure): mengembangkan teknologi imersif untuk industri budaya.
  • SDG 11 (Sustainable Cities and Communities): melestarikan warisan budaya lokal secara digital.
  • SDG 17 (Partnerships for the Goals): kolaborasi antara perguruan tinggi, UMKM, dan pemerintah daerah.
  • IKU 3 & IKU 5: dosen berperan aktif di luar kampus dan menghasilkan produk riset yang digunakan oleh masyarakat.
  • Kontribusi BOPTN: menghasilkan inovasi digital yang berdampak sosial, budaya, dan ekonomi di tingkat nasional.