Inovasi Penelitian Dosen Tahun 2025 Dukung Pencapaian SDGs

[Medan, 2025] – Sejumlah dosen dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara berhasil menghasilkan penelitian-penelitian inovatif pada tahun 2025. Karya ilmiah tersebut tidak hanya memperkuat literasi akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi agenda global pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030.

🔹 Riset Kesehatan dan Kesejahteraan (SDG 3)

Beberapa penelitian berfokus pada bidang kesehatan, seperti:

  • Sistem pakar diagnosis gangguan binge eating (Muhammad Dedi Irawan).
  • Analisis penyakit tuberkulosis menggunakan regresi spasial (Rima Aprilia).
  • Prediksi mortalitas kista ovarium berbasis Markov Chain (Rima Aprilia).
  • Segmentasi penyakit katarak dengan metode K-Means (Yusuf Ramadhan Nasution).
  • Diagnosis ISPA menggunakan algoritma Naïve Bayes dan Dempster Shafer (Muhammad Siddik Hasibuan & Mhd Ikhsan Rifki).
  • Analisis model SEIRS pada penderita diabetes tipe-2 (Rina Widya Sari).
    Penelitian ini mendukung peningkatan layanan kesehatan, pencegahan penyakit, dan kualitas hidup masyarakat.

🔹 Riset Pangan dan Pertanian (SDG 2, SDG 12)

Ketahanan pangan juga mendapat perhatian, antara lain:

  • Sistem cerdas diagnosis penyakit tanaman kentang dan sapi (Muhammad Dedi Irawan).
  • Prediksi produktivitas nanas berbasis machine learning (Rima Aprilia).
  • Estimasi produksi padi dengan model Verhulst (Rima Aprilia).
  • Pemodelan tanaman yang terpapar jamur (Rina Widya Sari).
    Penelitian-penelitian ini mendukung produktivitas pertanian serta keberlanjutan rantai pasok pangan.

🔹 Riset Pendidikan dan Literasi (SDG 4)

Beberapa dosen turut meningkatkan kualitas pendidikan melalui riset:

  • Pengembangan sistem informasi sarana dan prasarana sekolah (Muhammad Dedi Irawan).
  • Media pembelajaran matematika berbasis budaya Batak (Rima Aprilia).
  • Sistem pendukung keputusan untuk penjurusan siswa SMA (Yusuf Ramadhan Nasution).
  • Prioritas media edukasi untuk anak usia dini (Rima Aprilia).
    Upaya ini mendukung tercapainya pendidikan berkualitas yang inklusif.

🔹 Riset Lingkungan, Energi, dan Kota Berkelanjutan (SDG 7, SDG 11, SDG 13)

Kontribusi pada bidang keberlanjutan lingkungan dan energi juga terlihat melalui:

  • Optimasi rute pengangkutan sampah dengan algoritma ACO (Rima Aprilia).
  • Prediksi beban listrik jangka pendek PLN Medan (Rina Widya Sari).
  • Analisis pencemaran udara dengan model matematika (Rima Aprilia).
  • Pemetaan kriminalitas pencurian sepeda motor (Yusuf Ramadhan Nasution).
  • Optimasi distribusi dengan genetic algorithm (Muhammad Siddik Hasibuan).
  • Sistem rekomendasi pariwisata kuliner Medan (Mhd Ikhsan Rifki).
    Semua penelitian ini relevan untuk membangun kota cerdas, efisien energi, dan berkelanjutan.

🔹 Riset Ekonomi dan Inovasi Digital (SDG 8, SDG 9, SDG 16)

Inovasi teknologi juga banyak diarahkan untuk mendukung ekonomi dan tata kelola:

  • Prediksi penjualan usaha salad buah (Muhammad Siddik Hasibuan).
  • Sistem informasi pasar dan manajemen stok pangan (Muhammad Dedi Irawan).
  • Inovasi minuman herbal berbasis jahe instan (Mhd Ikhsan Rifki).
  • Analisis sentimen publik di media sosial X (Mhd Ikhsan Rifki).
  • Efisiensi layanan publik seperti paspor dan e-commerce (Rima Aprilia).
  • Pengamanan data dengan kriptografi (Mhd Ikhsan Rifki).
    Riset-riset ini memperkuat infrastruktur digital, tata kelola yang transparan, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

🔹 Harapan ke Depan

Dari kesehatan, pangan, pendidikan, hingga energi dan tata kota, penelitian para dosen ini memperlihatkan bahwa akademisi memiliki peran penting dalam mendukung SDGs.

“Riset yang lahir dari kampus tidak boleh berhenti di jurnal, tapi harus memberi solusi nyata bagi masyarakat,” ungkap salah satu peneliti.

Dengan kontribusi nyata para dosen tersebut, diharapkan Indonesia semakin siap mempercepat pencapaian target SDGs 2030 melalui inovasi dan kolaborasi berbasis ilmu pengetahuan.